Cara Membuat Website – Website adalah salah satu hal yang cukup penting sekarang ini. Dikutip dari
Forbes, toko/ perusahaan yang memiliki website akan dirasa lebih profesional. Website perusahaan akan memberikan kesan baik bagi customer. Hal ini nantinya akan berpengaruh terhadap daya tarik customer untuk berkunjung. Selain itu dengan kemajuan teknologi sekarang ini, banyak orang mencari informasi melalui internet. Nah, dengan adanya website, siapa tahu usaha kamu akan lebih dikenal publik. Apakah hanya website perusahaan saja yang butuh website? Tidak! Kamu, yang pengen eksis di dunia internet atau yang bekerja di dunia digital, media ataupun creative profesional juga harus punya website!
Menurut
TheMuse, portofolio website sangat diperlukan untuk personal branding. Dengan adanya personal website, kamu bisa meletakkan beberapa portofolio yang pernah dikerjakan. Sekarang ini hampir 40% perusahaan menggunakan social media untuk melakukan seleksi terhadap para calon karyawannya. Jadi, dengan ada nya personal website/ website pribadi ini, kamu bisa “menjual” kemampuan kamu tanpa harus susah-susah antri di event Job Fair lagi. Jadi, masih berpikir bahwa belum butuh website? Hmm.. Coba pikir lagi!
Cara Membuat Website Dari Nol
Berikut ini adalah urutan tatacara membuat website dari nol
- Tentukan tujuan website (Untuk company profile, Online shop, Forum, Galery, Sistem admin dll)
- Siapkan Domain dan Hosting (Hosting terbaik di DomaiNesia)
- Pilih platform website (WordPress, Joomla, Drupal, Ghost, Prestashop, Opencart, Magento, Laravel, Code Igniter, Bootstrap, Yii, PhpBB, WHMCS dll)
- Pakai Instant Deploy untuk install platform
- Rancang desain UI dan UX untuk tampilan website.
- Website sudah bisa live
Oke, anggap saja kamu sudah ada niat untuk membuat website. Namun, tidak tahu cara buat website dan bingung harus memulainya darimana. Ada 7 jurus jitu cara membuat website dari nol yang bisa kamu ikuti berikut ini,
1. Kenali Website Yang Ingin Kamu Buat
Sumber: Pexels
Inilah salah satu hal yang sangat penting karena menjadi alasan mengapa website itu dibuat. Tentukan dahulu website apa yang ingin kamu buat.
Sekedar blog biasa?
Website perusahaan skala kecil?
Website perusahaan skala besar?
Personal website untuk keperluan branding?
Website untuk mengenalkan produk yang dijual?
Ingin membuat toko online?
Membuat website untuk branding produk?
Atau ingin membuat sistem informasi yang cukup kompleks?
Nah, mulai dari sekarang coba pikirkan website apa yang ingin kamu buat. Jangan tiba-tiba kamu pindah haluan setelah proses pembuatan website ada ditengah jalan ya. Bisa ribet nanti!
Ciptakan Karakteristik Website
Setelah tahu website yang ingin dibuat, pastikan kamu tahu nantinya website tersebut bisa ngapain, warnanya apa, menu-menu apa saja yang ada di sana serta akan diisi apa aja. Misalnya nih, kamu pengen membuat personal website/ website pribadi yang isinya tentang portofolio desain yang pernah kamu buat. Mungkin warnanya bisa disesuaikan dengan kepribadian. Kemudian terdapat konten apa saja yang ingin dimasukkan. Jangan lupa cantumkan portofolio yang ingin kamu kenalkan pada publik. Coba lakukan riset di search engine misalnya Google. Coba cari ide dan inspirasi bagaimana website yang ingin kamu buat.
Contoh lain misalnya, kamu ingin membuat toko online tentang produk pakaian. Jadi di sana nanti customer bisa memilih produk, memilih warna dan ukuran, melakukan order produk, memasukkan ke keranjang belanja hingga melakukan pembayaran. Intinya coba lakukan riset bagaimana toko online bekerja ya.
Contoh lainnya, kamu sebagai wiraswasta ataupun pemilik usaha ukm. Agar produk banyak dikenal publik, maka kamu ingin membuat website yang isinya berbagai produk. Nah, kamu bisa mulai membayangkan bagaimana bentuk website. Misalnya, website nanti akan menampilkan produk apa saja, apa yang akan ditonjolkan di website, proses pengerjaan produk dan sebagainya. Jangan lupa untuk menampilkan alamat dan nomor telepon ya agar customer mudah untuk mencari toko kamu.
2. Teknologi Lama Cara Membuat Website
Sebelum masuk ke cara membuat website dari nol versi mudah, kamu harus tahu bahwa sejak jaman dulu website terkenal sangat rumit. Inilah beberapa alasan mengapa banyak orang malas untuk membuat website sendiri.
Ribet.
Nggak tahu cara membuat website.
Nggak paham bahasa pemrograman.
Males belajar.
Masih awam di dunia internet
Nggak bisa cara maintenance.
Nggak ada orang yang handle
Koneksi susah
Dan sebagainya.
Hmm… Di dunia ini sebenarnya tidak ada yang susah. Semua mudah asal kita mau berusaha. Seperti halnya membuat website, ada beragam cara agar website bisa terwujud. Tinggal pilih, mau cara yang mudah atau yang sulit. Pada dasarnya, website dapat terbentuk dari bahasa pemrograman yang disusun sedemikian rupa. Kemudian bahasa pemrograman tersebut di taruh di hosting, kemudian kita dapat mengaksesnya melalui domain.
Sumber: Pexels
Perlu Bahasa Pemrograman
Nah, website dibangun dari suatu bahasa pemrograman. Bahasa pemrograman tersebut dijalin dan disusun menjadi suatu kesatuan yang disebut website. Ada beragam bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk membuat website. Dikutip dari
IEEE, terdapat 10 bahasa pemrograman terpopuler. Untuk membuat website terdapat bahasa pemrograman seperti Python, Java, C#, Javascript, PHP ataupun GoLang.
Sumber: Pexels
Nah, dari beberapa bahasa pemrograman tersebut lalu mana yang terbaik? Mungkin pertanyaan tersebut susah dijawab karena dari setiap bahasa memiliki kelebihan dan kelemahannya masing- masing. Tergantung mana yang ingin digunakan oleh developer. Bahasa pemrograman untuk membangun sebuah website harus diletakkan di sisi server (server side) dan sisi client (client side). Mengapa? Ya memang harus begitu! Website tidak dapat berjalan sendiri karena memerlukan web server dan web browser. Web server digunakan untuk memproses script/ kode dalam website. Sedangkan web browser digunakan untuk melihat hasil script/ kode yang telah diproses. Dikutip dari
W3Tech, hampir 83,4% website di dunia menggunakan bahasa pemrograman PHP untuk sisi server. Sedangkan di sisi client, hampir 95,1% menggunakan bahasa pemrograman Javascript.
Sumber: W3Techs
Gunakan HTML dan CSS Untuk Mempercantik Web
Nah, tidak berhenti disitu saja. Untuk mempercantik tampilan website, kamu butuh Markup Language dan Site Element. Menurut
W3Tech, Markup Language yang paling banyak digunakan yaitu HTML. HTML (Hypertext Markup Languange) ini hampir digunakan oleh 81,2% website di dunia. Sedangkan untuk Site Element, hampir 95,9% website di dunia menggunakan CSS untuk mempercantik tampilan website.
Masih bingung?
Jadi intinya untuk membangun website, kamu membutuhkan:
Sisi server : bahasa pemrograman server side (Misalnya: PHP)
Sisi client : bahasa pemrograman client side (Misalnya: Javascript)
HTML
CSS
Tools Development Website
Anggap saja itu tadi merupakan bahan agar website bisa jadi. Selain bahasa pemrograman kamu juga membutuhkan Tools Development Website atau bisa dibilang “alat” atau “pheripheral” untuk membangun website. Apa saja tools yang diperlukan?
Text Editor
Untuk menulis bahasa pemrograman website, diperlukan suatu tools yang bernama Text Editor. Pada dasarnya Text Editor ini hampir mirip dengan Notepad, Gedit atau bahkan Microsoft Word. Namun bedanya, Text Editor ini digunakan untuk menulis bahasa pemrograman lengkap dengan syntaxnya. Jika kamu baru pertama kali melihat bahasa pemrograman, pasti tampak rumit, asing dan membingungkan. Nah dengan adanya Text Editor, kamu akan dengan mudah menulis bahasa pemrograman. Bahkan ada beberapa Text Editor yang menyediakan plugin tertentu untuk membantu dalam melakukan “koding”.
Sublime Text
Dikutip dari
Techradar, pada tahun 2017 terdapat 5 text editor gratis paling populer seperti:
- Notepad++,
- Atom,
- Vim,
- Light Table,
- Bluefish.
Ada juga yang menambahkan Sublime Text dan Emacs dalam 5 text editor terbaik versi
LifeHacker. Untuk pemula, kamu bisa menggunakan bahasa pemrograman Sublime Text, Atom atau Notepad ++. Menurut Pluralsight, text editor tersebut sangat membantu para pemula karena terdapat warna- warna yang menandakan suatu syntax tertentu. Berikut perbandingan beberapa Text Editor yang dikutip dari
PluralSight: Text Editors For Beginners – 15 Ways To Rule The World.
Web Server
Masih ingat kan bahwa website memerlukan bahasa pemrograman di sisi server (server side)? Nah, biasanya para pemula yang ingin membuat website dari nol atau yang ingin membuat website dari awal, tidak ingin langsung berhubungan dengan server. Mereka cenderung akan menggunakan server lokal atau biasa disebut localhost.
Kamu pasti pernah mendengar istilah berikut dari teman-temanmu yang merupakan developer. Seperti:
- Localhost
- Htdocs
- XAMPP
- LAMPP
- MAMP
- Apache
- Nginx
- MySQL
- /var/www/
Nah, beberapa istilah tersebut adalah beberapa hal yang berhubungan dengan web server. Dikutip dari
Wikipedia, Web Server adalah sistem komputer yang melakukan proses request HTTP (salah satu protokol network yang berguna untuk mendistribusikan informasi pada World Wide Web). Nah agar program/ website kamu bisa jalan di laptop kamu, dibutuhkan suatu software yang membantu dalam urusan web server yang dapat berdiri sendiri (localhost). Perlu diingat! Kali ini website diasumsikan ingin dibangun di atas Localhost (server sendiri) ya. Sehingga hanya bisa dijalankan di localhost saja! Agar bisa online dan dijalankan dimanapun, diperlukan suatu Hosting (akan dibahas di nomor 4 nanti)
Gunakan LAMPP dan XAMPP Agar Mudah
Untuk Windows, kamu bisa menggunakan XAMPP. Untuk Linux, kamu bisa menggunakan LAMPP. Dan bagi pengguna Mac, kamu bisa memanfaatkan MAMP. Ketiganya baik XAMPP, LAMPP ataupun MAMP akan membantu kamu dalam urusan sisi server. Ketiga software tersebut sudah termasuk dengan Apache HTTP Server sebagai web server, MySQL sebagai pengolah database, PHP dan Perl sebagai bahasa pemrograman sisi server. Bagaimana caranya? Jika ingin melakukan koding, kamu harus klik Start terlebih dahulu. Jika tidak, website kamu pasti nggak akan bisa jalan!
Untuk pengolahan database, kamu bisa menggunakan phpMyAdmin juga.
Web Framework Untuk Tingkat Advanced
Sumber: HotFrameworks
Nah, buat kamu yang sudah paham dasar-dasar pembuatan website, silahkan belajar lagi tentang web framework. Dikutip dari
HotFrameworks, terdapat 10 web framework populer di dunia. Antara lain, ASP.NET, AngularJS, Ruby on Rails, ASP.NET MVC, React, Django, Angular, Laravel, Spring serta Vue.js.
Dikutip dari Wikipedia, Web framework adalah suatu software yang digunakan untuk membangun sebuah aplikasi website. Web framework menyediakan kerangka standard, library serta otomatisasi fungsi dalam website. Dengan adanya web framework ini, pekerjaan kamu menjadi lebih cepat karena sudah ada routing dan fungsinya. Kamu cukup menyesuaikannya saja dengan website yang ingin dibangun. Ada beragam web framework untuk masing-masing bahasa pemrograman:
- PHP : Laravel, Codeigniter, Symfony, CakePHP, Yii, Phalcon, dan sebagainya
- Java: Spring, JSF, Google Web Toolkit
- Javascript: AngularJS, React, Angular, VueJS, ExpressJS, Meteor, EmberJS
- Phyton: Django, Flask, Tornado
- Ruby: Ruby on Rails, Sinatra
Laravel
Tapi Saya Bukan Developer
Ya memang! Kamu bukanlah developer! Kamu bukan programmer juga! Tapi kamu bisa membuat website profesional layaknya programmer handal lho!
Gimana caranya?
Belajar dan rajin berlatih!
Pastikan kamu fokus terhadap 1-2 bahasa pemrograman terlebih dahulu! Jangan pernah bermimpi untuk menguasai semua bahasa pemrograman! It’s impossible!
Ada beragam tutorial yang bisa kamu kunjungi seperti,
Selain itu, kamu bisa belajar melalui Youtube. Banyak sekali tutorial dari mulai pemula hingga tingkat advanced yang bisa kamu ikuti.
Pusing?
Oke. Kalau begitu kamu tidak perlu memikirkan beberapa hal di atas. Fokus pada tujuan utama. Yaitu cara membuat website sendiri dari nol. Ada cara mudah yang bisa kamu ikuti yaitu dengan menggunakan Instant Deploy DomaiNesia.
Dengan Instant Deploy DomaiNesia, kamu bisa membuat website dengan mudah hanya sekali klik. Instant Deploy adalah sebuah fitur DomaiNesia untuk membuat website secara cepat dan otomatis berbasis CMS (Content Management System). Kamu hanya perlu memikirkan nama website, mengingat username dan password untuk pengelolaan website, tanpa harus mengerti hal teknis dan koding manual.
3. Nggak Mau Ribet? Gunakan Instant Deploy Aja!
Memang, ada banyak cara membuat website sendiri yang bisa dilakukan. Kamu bisa pilih menggunakan cara rumit ataupun cara mudah. Biasanya, setelah belajar bahasa pemrograman maka akan banyak yang bilang:
Bahasa apa ini?Saya udah belajar, tapi kenapa saya masih bingung?Bikin website ribet banget ya?Ada nggak cara membuat website yang mudah dan tiba-tiba jadi bagus gitu?Ada nggak, cara membuat website tanpa harus mengerti hal teknis?Ada! Gunakan Instant Deploy DomaiNesia aja!
Dengan Instant Deploy, kamu bisa melakukan instalasi CMS secara otomatis. CMS adalah sebuah sistem informasi yang berfokus pada konten. Jadi CMS dapat kamu download, install dan lakukan kustomisasi seperti layaknya website biasa. Sekarang ini jaman serba mudah. Kamu tidak perlu mahir dalam membuat website menggunakan bahasa pemrograman. Ada teknologi CMS untuk mempermudah pembuatan website khususnya untuk pemula. Yang perlu kamu persiapkan hanya konten, gambar dan “sesuatu” yang ingin kamu taruh di website.
Apakah CMS sama dengan Web Framework?
Beda! Web Framework hanya menyediakan kerangka standard, library serta automatisasi fungsi untuk membuat website. Perlu seseorang yang paham bahasa pemrograman, kerangka serta routing dari web framework itu sendiri. Tanpa seorang developer/ programmer, web framework tidak akan bisa dibangun menjadi sebuah website. Sedangkan CMS adalah suatu sistem informasi yang sudah jadi dan tidak perlu di “koding” lagi. Semua orang bisa melakukan instalasi serta pengelolaan CMS.
Sumber: Prestashop
Gunakan CMS Saja!
Jika kamu nggak mau ribet dalam membuat website, coba saja gunakan CMS! Dengan bantuan CMS, kamu tidak perlu membangun website dari nol. Kamu hanya perlu melakukan download, melakukan instalasi CMS kemudian melakukan kustomisasi sesuai website yang diinginkan.
Mau Lebih Mudah?
Gunakan Instant Deploy DomaiNesia saja!
Kamu hanya perlu:
Memikirkan nama website
Memilih jenis CMS
Memilih kapasitas hosting
Mengingat username dan password
Website Jadi!
Apakah tampilan CMS bisa diubah dan disesuaikan? Bisa! Content Management System memiliki fitur yang lengkap dan canggih. Bisa dibilang, CMS ini adalah website yang sudah jadi! Untuk mengubah tampilan, terdapat berbagai tema/ template yang bisa kamu gunakan.
Terdapat berbagai macam CMS seperti:
WordPress, Joomla, Drupal untuk membuat website/ blog.
Ada juga Prestashop, Magento, OpenCart untuk membuat toko online.
Moodle untuk membuat website elearning dan sebagainya.
Sumber: Prestashop
Kekuatan CMS (Content Management System) terletak pada konten dan isi dari website. Jika kamu sudah memantapkan diri untuk memilih CMS sebagai engine dari websitemu maka silahkan pikirkan konten!
4. Lalu, Apa itu Domain dan Hosting?
Dari tadi, kata domain dan hosting sudah banyak disinggung. Lalu sebenarnya apa itu domain dan hosting? Domain adalah alamat dari tempat file website tersebut, sedangkan Hosting adalah tempat menyimpan file website.
Lebih mudahnya begini, website dianggap sebagai sebuah bangunan. Bangunan itu akan didirikan pada kavling tanah yang sudah dipetak-petak dengan ukuran tertentu. Nah, sepetak tanah tersebut dapat disebut Hosting. Lalu apa itu domain? Domain adalah alamat dari bangunan tersebut (website). Domain akan menuntun pengunjung untuk menuju ke sepetak tanah (hosting), yang sudah didirikan suatu bangunan (website).
Tanpa domain dan hosting, website tidak akan bisa ada internet. Ada ilustrasi yang bisa mempermudah kamu untuk lebih tahu tentang dunia domain dan hosting. Coba baca
Apa itu Domain, Hosting, Website dan SSL.
Sumber: Pexels
Di Indonesia, ada banyak domain dan hosting murah berkualitas dengan fitur yang mumpuni kok. Jangan khawatir! Untuk website perusahaan dengan kebutuhan lebih, kamu bisa pilih VPS (Virtual Private Server).
5. Lindungi Websitemu!
Oke, fix sekarang website kamu sudah jadi. Sudah online dan bisa diakses banyak orang. Lalu apalagi? Apakah berhenti disitu saja? Tidak!! Kamu perlu pasang SSL untuk melindungi website! Ibarat pagar yang mengelilingi rumah, SSL akan melindungi website dari berbagai indikasi pencurian data.
Sumber: Pexels